Entri Populer

Jumat, 11 Oktober 2013

laporan pemeriksaan SGPT dan SGOT dalam darah



A.   Maksud Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur kadar AST dan ALT dalam serum darah .
B.   Tujuan pratikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah Menentukan  diagnostik untuk penyakit hati dan selain penyakit hati dengan parameter AST/SGOT dan ALT/SGPT .
C.   Prinsip Praktikum
-       SGOT/AST
L-aspartat + 2-oksoglutarat    ASAT           L-glutarat + Oksaloasetat
Oksaloasetat + NADH + H+       MDH  D-malat + NAD+
-       SGPT/ALT
L-alanin+ 2-oksoglutarat      ALAT      L-glutarat + piruvat
 Piruvat + NADH + H+     LDH      L-laktat + NAD+
D.   Deskripsi Data Klinis
-       AST/SGOT adalah enzim yang sebagian besar terdapat dalam otot , jantung , dan hati , sebagaiannya lagi ditemukan dalam otot rangka , ginjal dan pancreas . pelepasan enzim yang tinggi ke dalam serum menunjukkan adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung dah hati . ( anonim , 2012 ) .
-       ALT/SGPT adalah suatu enzim yang ditemukan terutama pada sel – sel hepar , efektif dalam mendiagnosa kerusakan hepaoseluler           (anonim,2012 ) .
E.   Nilai Rujukan Data Klinis
-       SGOT
Laki-laki sampai dengan 37 U/L
Wanita sampai dengan 31 U/L
Anak – anak : Bayi baru lahir :   empat kali dari nilai    normal.
Lansia : Sedikit lebih tinggi dari orang dewasa
-       SGPT
Laki-laki sampai dengan 42 U/L
Wanita sampai dengan 32 U/L
Anak :bayi, dapat dua kali tinggi orang dewasa;  Anak-anak : sama dengan dewasa
Lansia : Sedikit lebih tinggi dari orang dewasa
F.    Interpretasi Data Klinis
-       AST/SGOT
a.    Peningkatan kadar : Infark miokard akut  (IMA) esefalitis, nekrosis hepar penyakit dan trauma  muskulokeletal, pankreastitis akut, eklamsia, gagal jantung kongesif (GJK) .
b.    Penurunan kadar : diabetik, ketoasidosis, beri-beri.

-     ALT/SGPT
a.    Peningkatan Kadar : Peningkatan paling tinggi : Hepatitis (virus) akut, hepatoksisitas yang menyebabkan nekrosis hepar (toksisitas obat atau kimia); agak atau meningkat sedang : sirosis, kanker hepar, gagal jantung kongestif, intoksisitas alkohol akut; peningkatan marginal : infrak miokard akut (IMA).
G.   Obat – Obat dan Makanan Yang Berpengaruh
H.  Fisiologi
I.   Patofisiologi
J. Pengambilan Spesimen
PENYIAPAN SERUM (AST & ALT)
1.  Disiapkan alat dan bahan
2.  Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
3.  Disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm
4.  Diambil serum darah dan dimasukkan dalam tabung reaksi



-     Pemeriksaan AST / SGOT
a.    Pengukuran absorban blanko ( AST / SGOT )
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dipipet 100 µl aquadest ke dalam kuvet, dihomogenkan
3.      Ditambahkan 1000 µl  reagen 1 SGOT
4.      Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37o C
5.      Ditambahkan 250 µl reagen 2 SGOT, dihomogenkan
6.      Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan spektrofotometer
b.    Pengukuran absorban sampel
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dipipet 100 µl serum ke dalam kuvet, dihomogenkan
3.      Ditambahkan 1000 µl  reagen 1 SGOT
4.      Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37o C
5.      Ditambahkan 250 µl reagen 2 SGOT, dihomogenkan
6.      Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan spektrofotometer
7.      Diukur lagi absorbansinya pada menit ke-2, ke-3, dan ke-4
8.      Dicatat nilai absorbansinya


-     Pemeriksaan ALT / SGPT
a.    Pengukuran absorban blanko
1.    Disiapkan alat dan bahan
2.    Dipipet 100 µl aquadest ke dalam kuvet, dihomogenkan
3.    Ditambahkan 1000 µl  reagen 1 SGPT
4.    Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37o C
5.    Ditambahkan 250 µl reagen 2 SGPT, dihomogenkan
6.    Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan spektrofotometer
b.    Pemeriksaan absorban sampel
1.    Disiapkan alat dan bahan
2.    Dipipet 100 µl serum ke dalam kuvet, dihomogenkan
3.    Ditambahkan 1000 µl  reagen 1 SGPT
4.    Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37o C
5.    Ditambahkan 250 µl reagen 2 SGPT, dihomogenkan
6.    Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 365 nm dengan spektrofotometer
7.    Diukur lagi absorbansinya pada menit ke-2, ke-3, dan ke-4
8.    Dicatat nilai absorbansinya


K. Metode pengujian
Pemeriksaan SGOT dan SGPT
pengujian UV optimal menurut rekomendasi dari IFCC ( internasional Federation of Clinical Chemistry ) .
L. Perhitungan nilai data klinis
M. Pembahasan
N. Kesimpulan
O. Daftar Pustaka



















c.     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar