A.
Maksud
Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini
adalah Untuk mengetahui dan memahami cara pemeriksaan protein total
dalam serum.
B. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menganalisis nilai normal dari protein total dalam serum dan menginterpretasikan
secara klinis.
C. Prinsip
Praktikum
Adapun
prinsip dari praktikum ini yaitu dimana protein bersama – sama dengan ion
tembaga membentuk kompleks warna ungu – biru dalam larutan basa , absorbansi
warna berbanding lurus dengan konsentrasi .
D. Deskripsi
Data Klinis
Protein merupakan biomolekul yang sangat penting. Beberapa fungsi protein
adalah sebagai katalisator (enzim),pengangkut dan penyimpanan,penyebab
gerakan,pendukung sistem kekebalan ,pembentuk dan transmisi impuls saraf,pengontrol
pertumbuhan dan diferensiasi; pendukung kekakuan struktural,dan lain-lain
(Toha,2005).
Darah adalah sejenis
jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam
matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental.
Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4 (7,35 – 7,45). Warna
darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada
kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Volume darah total sekitar 5 liter
pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit pada perempuan
dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik
dengan jumlah jaringan adipose dalam tubuh . volume ini juga bervariasi sesuai
perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolit (Sloane, 2003).
Atas dasar kelarutannya dalam zat pelarut tertentu, protein dibagi ; albumin,globulin,prolamin,dan
glueatin. Protein dapat juga
dikelompokkan berdasarkan atas jenis utama konformasinya. Berdasarkan
penggolongan,terdapat 2 kelas utama protein,yaitu: protein fibrosa (serat) dan
protein globular (Toha,2005).
E. Nilai Rujukan Data Klinis
Nilai rujukan
Dewasa : 6,0 – 8,0 g/dL
Dewasa : 6,0 – 8,0 g/dL
Anak – anak :
- Prematur : 4,2 – 7,6 g/dL
- Bayi
baru lahir: 4,6 – 7,4 g/dL
- Bayi : 6,0 – 6,7 g/dL
- Anak : 6,2 – 8,0 g/dL
F.
Interpretasi
Data Klinis
Interpretasi data
-
Penurunan kadar : malnutrisi , kelaparan , penyakit hepar
-
Peningkatan kadar : dehidrasi , muntah , diare , sindrom
distress ,
pernapasan
.
G. Obat – obat Dan Makanan Yang
Berpengaruh
Beberapa jenis makanan yang mengadung
protein sepertisusu, yogurt, keju, kacang ± kacangan dibatasi dalamkonsumsinya
untuk pasien dialysis karena mengandung kadar kalium dan phospat yang tinggi ( www.scribd.com ) .
H. Fisiologi
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya
protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam
nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi
adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu
dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil. Sekarang
kita akan membahas satu persatu proses luar biasa itu yang ada didalam setiap
sel tubuh kita.
1. Proses Transkripsi
Pada tahap ini terjadi di dalam
nukleus.DNA double heliks yang terdiri dari 2 sisi, misal yang sisi bawah
adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi atas adalah DNA non sense
(bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan masuk diantara double heliks
dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode
genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai
cetakan. Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG
lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA.
Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
2. Proses Translasi
Setelah mRNA keluar dari nukleus ke
sitoplasma yang membawa kode genetik akan menempel pada ribosom sub unit kecil.
Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan
membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik mRNA. setelah itu ribosom sub
unit besar akan menghampiri ribosom sub unit kecil sehingga tRNA berada pada
site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang membawa kode genetik yang
sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu asam amino yang dibawa oleh
masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida dan begitu terus
menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan datang lagi tRNA lain di site A
asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka selesailah proses tanslasi
sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida.
I. Patofisiologi
- Malnutrisi
Malnutrisi adalah
suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet
yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi
yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi atau kehilangan
besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya mencakup kelebihan gizi
(overnutrion) yang disebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang berlebihan atau
masuknya nutrien spesifik secara berlebihan.
- Sirosis
adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan
parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini
memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati
menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
b. Peningkatan
kadar
-
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan
kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidarasi terjadi karena :
-
kekurangan
air;
-
kekurangan
natrium dan air.
- Diare (atau dalam bahasa kasar
disebut menceret) (BM = diarea;
Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit
di mana penderita mengalami rangsangan buang
air besar yang terus-menerus dan tinja
atau feses yang masih memiliki kandungan air
berlebihan. Di Dunia
ke-3, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap
tahunnya.
J. Pengambilan spesimen
1. Penyiapan
Serum
Dimasukkan
darah ke dalam tabung sentrifuge kemudian disentrifuge selama ± 15 menit pada
kecepatan 6000 rpm,diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukur
absorban blanko
Dipipet
20 µL aquadest ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen TPR,dan
diukur absorban pada spektrofotometer.
3. Pengukur
absorban standar
Dipipet
20 µL larutan standar ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen TPR
dan diukur absorban pada spektrofotometer.
4. Pengukur
absorban sampel
Dipipet
20 µL serum ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen TPR,dan diukur
absorban pada spektrofotometer.
K. Metode Pengujian
Pengujian fotometer
menggunakan metode biuret .
L. Perhitungan Nilai Data
Klinis
a.
Perhitungan Kadar Protein
Total
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Absorban Standar :
0,013
Absorban Sampel
Protein Total = x Konsentrasi Standar
Absorban Standar
Klp I
Absorban Sampel :
0,038
0,038
= x
5 g/dL
0,013
= 14,61
g/dL
Klp II
Absorban Sampel :
0,018
0,018
= x 5 g/dL
0,013
= 6,9
g/dL
Klp III
Absorban
Sampel :
0,039
0,039
= x 5 g/dL
0,013
= 15 g/dL
Klp
IV
Absorban
Sampel :
0,197
0,197
= x
5 g/dL
0,013
= 75,76 g/dL
M.
Pembahasan
Protein yang terdapat dalam plasma darah berupa
albumin,globulin. Albumin berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik darah.
Globulin berfungsi untuk pembentukan antibody .
Larutan yang berwarna kuning adalah serum darah yang
mengandung antibodi. Zat antibody berfungsi untuk melawan zat-zat asing berupa
kuman penyakit yang disebut antigen yang masuk kedalam tubuh yang mungkin dapat
menybabkan penyakit .
Tujuan dari percobaan ini adalah
menganalisis nilai normal dari protein total dalam serum dan menentukan,
mengetahui dan mengdiagnosa adanya ganguan fisiologis (penyakit ginjal dan
infeksi saluran kemih) dengan menggunkana beberapa parameter pemeriksaan
protein total dalam serum.
Dari
percobaan yang dilakukan diperoleh hasil kelompok I diperoleh hasil 14,61 g/dL,
untuk kelompok II 6,9 g/dL,kelompok III 15 g/dL, sedangkan untuk kelompok IV 75,76
g/dL. Berdasarkan literatur dapat diambil hasil probandus dari kelompok II kadar
proteinnya masih dalam keadaan normal sedangkan untuk probandus dari kelompok I,
III, dan IV kadar proteinnya diluar batas normal.
Jadi
berdasarkan uji yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa probandus dari kelompok
II kadarnya masih dalam keadaan normal sedangkan untuk probandus dari kelompok
I, III, IV kadarnya diluar batas normal. Dan adapun faktor kesalahan yang dapat
terjadi yaitu mungkin dalam pengerjaan sampel kurang hati – hati maupun kondisi
probandus sebelum diambil spesimen darahnya.
N. Kesimpulan
Dari
percobaan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu kelompok I diperoleh hasil
14,61 g/dL, untuk kelompok II 6,9 g/dL,kelompok III 15 g/dL, sedangkan untuk
kelompok IV 75,76 g/dL. Dapat diambil hasil probandus dari kelompok II kadar proteinnya
masih dalam keadaan normal sedangkan untuk probandus dari kelompok I, III, dan
IV kadar proteinnya diluar batas normal.
O. Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Tuntunan
Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indondesia : Makassar.
Sloane, E. 2004. Anatomi
dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Toha, Abdul hamid.2005. Biokimia
Metabolisme Molekul.Alfabeta : Jakarta
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar