BAB I
PENDAHULUAN
Pemanfaatan campuran
tanah gambut dan
abu layang batubara
untuk memperbaiki sifat
tanah di Kalimantan Selatan
sangat potensial, karena
jumlah limbah abu
layang yang cukup
besar serta keberadaan lahan
kritis yang sangat luas. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu layang batubara
pada tanah gambut sebagai media tanam untuk kangkung (Ipomoea reptans) pada
pertumbuhan tanaman berdasarkan
ketinggian tanaman, jumlah daun dan berat kering setelah pemanenan
serta analisis kandungan
beberapa logam (Cd,
Cr dan Pb).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan abu layang pada tanah gambut mampu meningkatkan pertumbuhan
tanaman kangkung meskipun tidak signifikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Pertumbuhan Tanaman
Analisis terhadap pertumbuhan tanaman kangkung yang ditanam
pada media campuran antar tanah
gambut, kompos dan abu
layang dengan komposisi
tertentu meliputi analisis ketinggian
tanaman dan jumlah daun
pada usia 27
hari serta berat kering setelah pemanenan.
Analisis ketinggian tanaman
Data hasil analisis ketinggian
tanaman kangkung pada saat
panen pada berbagai komposisi media
tanam ditunjukkan pada gambar 1.
![](file:///C:\Users\antho\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Dari gambar 1. tersebut secara umum
dapat diamati bahwa penambahan abu
layang pada media tanam
mempengaruhi ketinggian tanaman
kangkung yang ditanam.
Hal tersebut terlihat pada
beberapa perlakuan dengan
komposisi kompos 0%, 5%, 10% dan 20%.
Pada komposisi kompos
0% persen pengaruh penambahan
abu layang cukup signifikan, terlihat
dari ketinggian tanaman yang
relatif naik tajam
pada perlakuan dengan penambahan
abu layang. Hal tersebut dapat dipahami
karena hara pada
tanah gambut relatif sedikit,
dengan adanya abu layang
maka hara yang
diperlukan tanaman dapat dipenuhi
mengingat abu layang banyak mengandung
unsur hara baik makro maupun mikro.
Selain itu, faktor
pH juga cukup mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Gambut mempunyai
pH cenderung sangat rendah
(4,35) yang cenderung
menghambat pertumbuhan
tanaman. Penambahan abu layang
(pH 7,82) akan
meningkatkan pH tanah media
tanam sehingga dapat mendukung pertumbuhan
tanaman. Akan tetapi pengaruh
penambahan abu layang kurang
signifikan pada penambahan
kompos yang lebih tinggi, hal
tersebut dimungkinkan peranan
unsur hara dari
abu layang tergantikan oleh
kompos yang cenderung mempunyai kandungan
hara lebih baik
dan lebih banyak. Bahkan
pada beberapa perlakuan dapat
diamati bahwa peningkatan kandungan abu
layang menyebabkan ketinggian
tanaman semakin kecil.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
danpembahasan di depan,
dapat disusun beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penambahan
abu layang pada media tanamtanah
gambut dapat meningkatkanpertumbuhan tanaman
kangkung yangmeliputi tinggi
tanaman, jumlah daun
danberat kering tanaman
meskipun tidak signifikan.
2. Penambahan
pupuk kompos lebih dominanpengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanamankangkung dibandingkan dengan
penambahan abu layang.
3.
Semakin tinggi persentase
komposmengakibatkan pengaruh penambahan
abu layang kurang signifikan
terhadappertumbuhan tanaman kangkung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar